Berita

    Shock Absorber: Fungsi, Cara Kerja, dan Tanda Kerusakannya

    Shock absorber (peredam guncangan) adalah salah satu komponen mobil yang berfungsi sebagai sistem kerja suspensi yang meredam guncangan saat mobil melewati jalan tidak rata. Jadi, komponen ini sangat penting untuk menunjang kenyamanan saat berkendara.

    Di Indonesia, komponen ini biasa juga disebut sebagai sokbreker (shockbreaker), dan terpasang di antara bagian sasis dengan poros roda. Apabila mengalami kerusakan, maka kenyamanan berkendara akan terganggu akibat munculnya guncangan secara berlebihan.

    Shock Absorber: Fungsi dan Cara Kerja 

    Seperti komponen-komponen lainnya, peredam guncangan ini memiliki fungsi dan cara kerjanya sendiri. Mengetahui kedua hal ini akan sangat berguna untuk mengidentifikasi apakah komponen berjalan normal atau tidak.

    Pada sistem berkendara, fungsi shock absorber adalah untuk meredam gerakan suspensi agar kendaraan tidak memantul meskipun sedang melalui jalan yang tidak rata. Di dalamnya, terdapat oli hidrolik ataupun gas sebagai medium kerja untuk meredam getaran.

    Apabila komponennya rusak, maka guncangan atau hantaman di jalan akan menjadi sangat terasa. Akibatnya, penumpang maupun pengendara akan merasa tidak nyaman saat sedang berkendara.

    Sebelum mengidentifikasi kerusakannya, sebaiknya pahami dulu bagaimana cara kerja komponen ini. Pada dasarnya, shockbreaker (peredam kejut) adalah komponen yang bertugas meredam gerakan osilasi dari ban yang mengalami naik turun saat melalui medan tidak rata.

    Gerakan osilasi naik turun tersebutlah yang kemudian diredam dan diubah menjadi energi panas. Sehingga secara garis besar, shockbreaker bekerja berdasarkan gerakan yang timbul antara poros roda dan rangka yang akan diredam oleh gas atau oli hidrolik.

    Kenali Tanda Shock Absorber Rusak Berikut Ini

    Karena cara kerja shock absorber yang bekerja naik turun secara terus menerus untuk meredam getaran, maka potensi kerusakannya akan semakin besar seiring masa penggunaan. Setidaknya, ada beberapa ciri-ciri kerusakan komponen shockbreaker, yaitu sebagai berikut:

    • Oli Bocor atau Rembes

    Apabila bagian penutup atau seal shockbreaker mengalami kerusakan, maka akan terjadi kebocoran atau rembesan oli. Hal ini bisa diamati dari kotoran yang juga ikut menempel pada rembesan. Solusinya adalah mengganti bagian penutup yang rusak.

    • Ban Menjadi Aus atau Tidak Rata